Menampilkan postingan dengan label Karya Lain
Masa kanak-kanak adalah waktu yang penuh dengan keceriaan dan kebebasan. Tanpa beban dan tanggung …
Apalagi ini Mengapa sinrili Tuanta Salamaka diganti dengan alunan rock and roll Mengapa ganrang bu…
Dengarkan apa yang kukatakan “Kamu jangan mengikuti pengangkatan itu, berhenti jadi pegawai negeri …
Di tengah badai pandemi Covid 19, seniman pun mengalami shock . Seperti seorang lelaki yang duduk p…
Engkau melihat sehamparan langit pagi matahari menggelinding di atas kepalamu sesudah itu senja …
Tulisan ini saya temukan di Fimela.com , yang dipublikasikan oleh Endah Wijayanti (30 Jul 2019). T…
Ilustrasi gambar by pixabay.com Dulu, semasa masih kuliah suka mendengarkan puisi ini dibacaka…
Ditulis oleh Andhika Mappasomba Daeng Mammangka kita adalah batu panas sayang. tahukah kau ba…
Ditulis oleh: Ahda Imran Ini wajahku. Bawa ke laut, lalu kenanglah! Sepanjang abad perut ik…
Oleh: Irhyl R Makkatutu Lelaki itu memulai kisahku saat derau menggebrak di malam renta. Di an…
Andhika Mappasomba Daeng Mammangka Sulsel sedang sangat membutuhkan kritikus sastra yang mumpu…
Karya: Ahda Imran Kutulis lagi sebuah puisi mungkin untukmu, mungkin juga bukan kata-kata se…
Oleh: Andhika Mappasomba Daeng Mammangka Foto by Lina Langit. Festival Rapang Bulang, Roemah La…
Surat ini akan menjadi tanda kesedihanku yang meluruh dalam jarak yang panjang denganmu. Aku dalam …
Oleh: Andhika Mappasomba Daeng Mammangka . saudaraku para mujahid yang bersimpuh di subuh hari …
Tiar Djimbe Namanya LISA. Aku mengenalnya tahun 2010. Perempuan yang kunamai “malaikat kecilku”…
Seperti cericit burung pagi Seperti gemericik air sungai Seperti gemuruh air terjun Seperti la…
Penulis: Irhyl R Makkatutu Setiba aku di peluk dingin. Diam-diam aku ciumi aroma napasmu berbau p…
Pagi tadi, seorang junior di kampus meminta sebuah puisi untuk dia pelajari dan ingin dia baca. Say…
Ditulis oleh: Hikmah Syahriar Andai tak bisa aku ingkari, kan ku tepati dengan pasti. Meski haru…