Ilustrasi gambar by pixabay.com Dulu, semasa masih kuliah suka mendengarkan puisi ini dibacakan. Apalagi yang membacakan itu adalah penulisnya sendiri. Abidin Wakur, itulah nama lelaki yang menu…
Oleh: Irhyl R Makkatutu Lelaki itu memulai kisahku saat derau menggebrak di malam renta. Di antara resah gelisahnya. Ia terjaga dan tidak bisa lagi tidur. Matanya menyimpan rindu menggemaskan. I…
Karya: Ahda Imran Kutulis lagi sebuah puisi mungkin untukmu, mungkin juga bukan kata-kata selalu punya banyak kemungkinan, seperti waktu, seperti tubuhmu. Banyak hari yang tak bisa lagi kuin…
Oleh: Andhika Mappasomba Daeng Mammangka Foto by Lina Langit. Festival Rapang Bulang, Roemah Langit, Gowa - Sulsel aku menyaksikan tanah dan air berlari-lari kecil pergi tak kembali dua lemba…
Oleh: Andhika Mappasomba Daeng Mammangka . saudaraku para mujahid yang bersimpuh di subuh hari yang bertebaran di siang hari mencari keridhaan ilahi menegakkan kalimat tauhid menebarkan benih …
Seperti cericit burung pagi Seperti gemericik air sungai Seperti gemuruh air terjun Seperti lantunan doa musafir Seperti alunan suara angin Seperti rengek tangis bayi malam hari Seperti namam…
Pagi tadi, seorang junior di kampus meminta sebuah puisi untuk dia pelajari dan ingin dia baca. Saya merekomendasikan sebuah puisi yang juga pernah saya pentaskan bersama seorang siswa SMA beberapa t…
Ditulis oleh: Hikmah Syahriar Andai tak bisa aku ingkari, kan ku tepati dengan pasti. Meski harus menukar purnama dengan mentari.. Namun perih, senja memanggil di tanah lahir... Aku harus kembal…