Bukan hanya itu, junior saya ini termasuk orang yang cerewet. Banyak pertanyaan yang dia ajukan tentang puisi. Dan tiba-tiba saya ingat beberapa puisi yang judulnya seperti berseri. Puisi ini ditulis seorang penyair yang berasal dari Butta Panrita Lopi, Bulukumba. Namanya ANDHIKA MAPPASOMBA. Saya paling suka puisinya yang berjudul Ning, Menangislah Ning. Saya juga suka menontonnya membaca puisi-puisinya. :)
Kanda Andhika Mappasomba ini telah menerbitkan puisi ini dalam bukunya berjudul "Mawar dan Penjara". Bukunya yang lain kalau tidak salah ingat berjudul "Ingin Kukencingi Mulut Monalisa yang Tersenyum". Ini adalah buku Kumpulan puisi dan Cerita Pendek. Kalau ada yang penasaran seperti apa puisinya, ini dia... Hihi... :D
Puisi yang pertama judulnya "Ning, Menangislah Ning"
menangislah Ning, menangislah
malam ini aku ikhlaskan ragaku untuk kau sandari
kain di lengan bajuku aku ikhlaskan menjadi penyeka air matamu yang perih
menangislah.....
tumpahkan....
curahkan air matamu
biarkan kaki langit menjadi saksi
tentang air matamu yang perih
menangislah Ning.... menangislah....
tumpahkan
curahkan air matamu
sebab aku percaya
hanya dengan menangis
bahasa kejujuran manusia dapat berdenting bening bagai putihnya salju
menangislah Ning.... menangislah....
tumpahkan....
curahkan air matamu
jika kau tak mau menangis
aku akan buat kau menangis
Nah, untuk puisi yang kedua judulnya "Ning, Tidurlah Ning"
aku telah mengusir nyamuk pemangsamuDi bawah ini adalah videonya...
pun jua telah kusiapkan beberapa cerita dan puisi
yang akan kubacakan sebagai pengantar tidurmu
Ning, tidurlah
di sini, di pangkuangku
katupkan matamu
bukankah rindu yang bertahta kemarin telah terbayar malam ini
Ning, tidurlah
izinkan aku mengecup kening dan bibirmu jika kau telah lelap
Ning, tidurlah
aku malu mengecupmu jika kau masih terjaga
tapi,
jika kau tak mau tertidur dan aku telah sangat ingin mengecupmu
aku akan menutup kedua matamu dengan cinta
makassar, 10/02/09
UPDATE: Untuk versi pembacaan puisi Ning yang bisa tonton yang ini
Puisinya bagus sekali... saya malah gak bisa bikin puisi. kalo dipikir-pikir isi puisinya agak sedikit memaksa si ning ya..
BalasHapusMakasih mas.... Hihi
HapusBegitulah mas, sampai saat ini saya belum nanya sm penulisnya knapa puisinya kayak maksa gitu.... :)
keinget almarhum
BalasHapuswww.luthfionline.web.id
Almarhum siapa tuh bro? :)
Hapus