
matahari menggelinding di atas kepalamu
sesudah itu
senja mengantarnya ke punggung bukit
Engkau melihat segaris langit malam
bulan mengirim senyum ke dinding kamarmu
sesudah itu
mimpimu lelap mendengkur
Engkau melihat burung melintas di cakrawala
berkelepak menapak arahnya
sesudah itu
menghilang ditelan awan
Engkau melihat orang mati
terlentang di ruang tengah rumahmu
sesudah diberi dupa
sesudah dimandikan
sesudah dikafani
sesudah disembahyangi
ramai-ramai diusung menuju kuburan
sesudah itu,
dikeluarkan dari keranda
sesudah itu,disurukkan ke dalam liang
sesudah itu,
ditimbuni dengan tanah
sesudah itu,
dibungai rupa-rupa
sesudah itu,
dibacakan doa-doa
sesudah itu
giliranmu
barangkali!
Makassar, 1984
Komentar: