Tuhan, Aku Cari Kau
saat bumi hangus
dagingku amis terbakar
aku mengendap terkoyak
mencari Tuhan
di antara puing menganga
mencari disela potongan mayat
mencari dimana-mana
tak ada!
tak kucari, Dia datang
memandang marah padaku
aku tantang. Dia tertawa
aku panggil, Dia enggan
lalu pergi
aku terperangah ketakutan
saat bumi hancur
daging amisku dijilati anjing
aku memeluknya erat
bersama mengendap mencari Tuhan!
Makassar, 9 Juli 1987
Bejatku, Bejat-Bejat
adakah kata lebih nikmat kutelan
bila jiwaku keropos menghadapi-Mu
hanya kata bejat menari-nari di benak
pun perjalanan bergumul nanah
kehidupan
kembali bermain-main di batin
pun beragam cakaran mencengkeram diri
tak mampu lepaskan ketakutan pada-Mu
bejat ... bejat…
kata itu nikmat, kurasa belenggu putus
bejatku, nanah menetes dari pori-pori
bejat-bejat, kehidupan tak ingin akhir
bejatku, kurasa lepas dari akhir
kini, berbekal keropos
aku beranikan diri datang pada-Mu
aku pun siap Kau teriak: Bejat!
Makassar, awal Maret 1992
Komentar: