warnahost.com

Menitip Rindu

Malam...
Sepi...

Maaf, aku telah menitip rindu
Rindu yang entah sejak kapan menjadi kuncup

Maaf, aku telah menyimpan rasa
Rasa yang telah lama tak kudapatkan

Maafkan aku,
Putik yang telah tumbuh itu tak mampu aku elakkan
Meski telah berjuta kali kucoba mematahkannya
Tapi rindu yang mulai menjelajah di tiap dinding hatiku semakin menjalar
Dan tetap saja tumbuh menjadi putik-putik yang mungkin saja sebentar lagi akan merentangkan ranting-rantingnya

Maafkan aku,
Rasa itu telah melantakkanku
Bahkan telah berhasil melukis wajah dan senyummu
Lekukan senyummu terasa sangat jelas memenuhi kelopak mataku

Malam.....
Maaf, aku menitip rindu untuknya.

Jeneponto, 25 Mei 2014

Related Posts

2 komentar

  1. abis baca puisi ini, serasa bergairah tuk membikin puisi kembali.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... Cobalah kembali untuk menuliskannya... Aku lama tdak menulis. Ni puisi pertama sejak 3 tahun terakhir sepertinya...

      Makasih telah mampir...

      Hapus

Posting Komentar