Aku kembali menjenguk kenangan di sini
Meresapi segala luka yang seakan tak pernah mau kering
Sayang, masih ingat ketika kau menggenggam tanganku begitu kuat
Lalu kau sandarkan kepalamu di pundak kananku
Kita menikmati senja kala itu
Di sini, di Losari
Aku kembali menyapa kenangan itu di sini
Memakninya sebagai sebuah kisah yang selalu menawarkan banyak jalan untuk bangun setelahnya
Kali ini aku memang tak sendiri
Aku berkawan tetes darah dari luka kenangan itu
Memandang hamparan samudera yang memantulkan wajahmu
Kau tersenyum tapi tidak dengan senyum seperti yang dulu kau berikan
Aku memaknai senyummu sebagai sindiran atas lukaku
Aku merasakan tangis dengan begitu kuat
Malam di Losari ini
Aku masih menemukan rangkaian aksara yang pernah tertulis
Meski diterpa hujan dan terik matahari dalam waktu yang lama
Aku memunguti sisa-sisa kenangan di sini
Di Losari....
Quality Plaza Hotel, 26 November 2014
Jadi main yakin kalo pantai Losari emang bagus. Gara2 pantai Losari, lahirlah puisi ini. Meskipun harus dibalut luka dan air mata #halah
BalasHapusGa bisa ngomentarin puisinya bro :(
Itu sudah dikomentari... Hahaha.. :)
HapusTdak apa-apa bro. Lorasi selalu menawarkan keindahannya... :)
Puisi ini sang kenangan yang pernah hilang :')
BalasHapusHehehee... Tapi tak pernah bnar-benar hilang kan? :)
Hapus