Kisah: Dan Semua Tentang - IAN KONJO

Aku menulisnya dengan berjuta kegelisahan dan kesepian yang teramat tetang dirinya yang masih kutunggu hadirnya membawa pengobat segala duka dan pembawa penawar kesepianku di sini.

Semua yang terpikirkan tentangmu........
Di antara senja yang seakan tak pernah memberikan keindahannya.
Di antara malam yang selalu menawarkan sepi tanpa permisi....
Semua masih tentangmu.....

Dan semua menjadi tiada tanpa jejak. Cinta, rindu, sayang, rasa dan kenangan. Kini, kesepian, luka dan air mata terasa amat indah.

Kelak, aku ingin kembali menikmati senja di Pantai Losari bersamamu.

Sesaat ketika semua menjadi lain......

Apa yang kita ucapkan main-main, terkadang itulah yang sebenarnya tergambar dalam hati dan menjadi harapan meski kadang juga terkesan konyol. Tapi itulah kenyataannya.

Dan setelah ini, mungkin esok atau lusa. Entah aku masih bisa bertahan dengan keadaan seperti ini atau tidak.

Aku dan semua tentang aku dalam kehidupanku.
Aku tak bisa lagi berbuat apa2.

Semuanya masih tentang......
Rindu, air mata, dan kesepian telah menjadi satu dalam kelam.
Dalam kegelapan yang sebentar lagi akan bermuara pada kematian.

Jika esok nanti aku telah pergi dan jauh, cinta ini pun kan kubawa serta. Dan esok, mungkin jika kau merindukan aku, pejamkan matamu dan sebutlah namaku dalam hati saja.

Selamat! Kalian telah menang dan aku di sini hanya bisa terbaring dengan luka yang dalam menunggu detik-detik terakhir itu datang.


Makassar, 29 Mei 2012
Kukumpulkan ketika aku masih memendam rindu
yang teramat dalam pada seorang perempuan
yang masih dan akan tetap kunamai
“bidadari”