Pada embun, dan halimun
Jika aku di sini sepi
Andai aku tak lagi dinanti oleh mereka
Jangan tanya tentang risuku
Pintaku,
Simpan aku dalam balutan halimun paling tebal
Agar aku tidak terbakar terik mentari
Agar bintang-bintang tak bertanya padaku
Tentang pilar-pilar yang pernah aku tautkan padanya
Dan bila kau tersesat dalam risauku
Bertanyalah pada daun-daun menguning
Sebab bagiku
Bumi, langit, matahari adalah sunyi
Gerimis beku menata puing-puing rindu dalam bisunya senja
Kemarin,
di sana
ufuk merah tertawakan helai ombak yang tak lagi menggulung
Tuhan,
Mengapa ragaku selalu terjebak senyap?
Mengapa jiwaku terpenjara malam?
Mungkin angin lelah bermain dengan dedaunan
Mungkin juga hujan di tengah kemarau menantiku
Mustahil
Dalam ruang tanpa lentera
Biarkan waktu mengusapku dalam sunyi
Biarkan debu tutupi jasadku
Sampai mereka tahu
Bila aku masih menitip rindu pada mereka
Sebab aku tak ingin
kisah ini berakhir sampai di sini
Makassar, 16 Desember 2008
Komentar: