sang nenek duduk pada sebuah kursi yang telah rapuh
dengan mata sayu ia memandang
lembaran hidup yang kusut
air matanya pun menetes basahi lembaran itu
ketika ia hendak bangkit
dan melangkah meninggalkan tempat duduknya
tapi, keserakahan telah merampas tongkat dari tangannya
kini dia hanya duduk dan menunggu
kematian menjemputnya
entah esok atau lusa.....
adakah yang akan memandikannya
mengkafani dan menshalatinya
lalu mengantar ke peristirahatannya yang terakhir?
dan hari ini,
aku melihatnya kembali
dan masih dengan air matanya yang terurai
merah....
matanya memerah membara penuh emosi
ke mana anak cucunya?
tak adakah yang peduli padanya?
ke mana mereka
nenek renta itu terlantarkan
dia hanya bisa meratap
menjerit.....
Kamarku, 4 Januari 2010
Komentar: