Merah matahari saksi kebiadaban
Tujuh mata tombak
Melukis samudera dengan merah darah
Memecah sepi dengan jerit
Merah matahari saksi keserakahan
Manusia-manusia buta
Dendam
Amarah
Uang
Sementara roh-roh dirampas dari jasadnya
Setelah menikam dan merobek-robek dengan belati
Amis
Anyir
Aroma darah segar mengalir
Mati
Nyawa itu tanggalkan jasadnya
Entah esok atau lusa
Tak ada yang tahu
Mengapa merah darah yang harus tercium
Tinggal kematian yang terlipat dalam karang
Sampai kapan akan terungkap
Dan temui telaganya
Entahlah
Makassar, 5 April 2009
Komentar: