Menulis puisi ini
seperti menemukanmu dalam belantara sunyi yang abadi
Juga senyum dan
tuturmu yang kini menadah duka dalam kalbu.
Hati yang luka
menawarkan damai dengan kenyataan yang pilu.
Memang sulit, tapi
bukan berarti tak bisa.
Menulis puisi ini
seperti memberiku kesempatan untuk tak lagi memikirkanmu
Juga tak ada luka
dan perih yang merapat
Yang ada hanyalah
penawar atas dalamnya duka yang kujalani
Air mata dan rindu
itu telah sampai di puncak
Bahkan untuk
merasanya pun aku sudah tak bisa
Aku telah pergi
dari segalanya....
Menulis puisi
seperti ini menjadikanku lebih mengerti tentang luka dan air mata
Juga tentang hati
yang telah beku....
Atau tentang
reingkarnasi rasa yang telah mati
Sebuah kelahiran
yang baru
Kekasihku, terima
kasih atas luka dan perih yang kau berikan
Kini,
Aku tak akan lagi
terjebak dalam rindu
Menjejaki gelap
dengan harap ada sinar setelahnya
Pada ujung jalan
itu
Aku menulis puisi
bukan lagi tentang dirimu
Tetapi puisi
tentangnya....
Komentar: