Kemarin
Atau hari ini
Bagiku tak ada yang beda
Hanya nafas tak teratur menghempas gelisah
Di sudut jalan sana ada teriakan
Isak tangis dan serak suara entah siapa
Yang tampak hanya tempat lusuh
Kotor
Kujajaki jalan berlumut tanpa alas kaki
Perlahan dekati sosok lugu yang memunguti sisa makanan
Ingin kutanya tentang nasib padanya
Karena ia pasti tahu
Namun kutersentak
Tanya yang hendak termuntahkan dari bibirku
Seakan menuai sesak
Tak bisa lafaskan untaian aksara
Tiba-tiba mulutnya berhenti mengunyah
Lalu ia ucapkan satu kalimat
“Hari ini
Kemarin atau esok
Tak ada yang beda”
Andai aku bisa bisikkan surga padanya
Ia pasti berkata lain
Andai semua orang mengulur tangannya
Ia pasti tak berkata:
“Tak ada yang beda”
Muhajirin, 12 April 2009
Komentar: