hadirmu lerai galau yang selimutiku
sebab bagiku
awan, embun, halimun, adalah sepi
yang terkadang temani jejak
di ruas waktu
meski bianglala di sana merangkai warnanya
bisik riuh dan senandung tawamu
telah remukkan sepi yang selalu meraja
senyap itu melebur dalam senyum
yang sejukkan resahku
Makassar, 7 April 2009
Komentar: